Siapa bilang orang Lombok gak bisa berkecimpung dalam industri perfilman Indonesia. Sosok yang akan ana ulas ini bisa dikatakan sebagai Arsitek untuk film-film terbaik Indonesia. Siapakah dia.... jengjengjeeeng. Musfar Yasin !!!
Mungkin belum banyak yang tau, belum banyak yang mengenal, siapa sih Musfar Yasin??. Okelah kalo begituuhhh, ana tanya ke bro sis nih, tau Kiamat Sudah Dekat?? tau Nagabonar Jadi 2?? tau Get Married?? *tau tau taaauuuu. Yaaelaaahh, tuh film-film yang ana udah sebutin merupakan mahakarya beliau, greget kan??.
Mungkin belum banyak yang tau, belum banyak yang mengenal, siapa sih Musfar Yasin??. Okelah kalo begituuhhh, ana tanya ke bro sis nih, tau Kiamat Sudah Dekat?? tau Nagabonar Jadi 2?? tau Get Married?? *tau tau taaauuuu. Yaaelaaahh, tuh film-film yang ana udah sebutin merupakan mahakarya beliau, greget kan??.
Kita ketahui kalo skenario bisa dikatakan sebagai design dari sebuah film. Ibarat bangunan, tanpa design yang matang, bangunan tersebut tidak akan indah, tidak akan kokoh, bisa cepat roboh. Sama halnya dengan film, tanpa skenario yang baik, film yang dihasilkan juga akan biasa-biasa saja, cepat terlupakan, gak ada gregetnya lah pokoknya. Disitulah tempat beliau bertengger, yaapp beliau adalah seorang penulis skenario. Sudah lama menari-nari di dunia tulis menulis, dan hasil tulis menulis beliau waaawwww, Ultimate Extra Greget. Belajar menulis skenario di Sanggar Kerja TVRI Yogya pada tahun 1986 dan sejak saat itu sudah menghasilkan bejibun mahakarya. Nih ana kasih tau dikit hasil tulis menulis beliau :
> Apa Kabar Bangsamu
> Adillah
> Get Married
> Kiamat Sudah Dekat
> Nagabonar Jadi 2
> Ketika
> ALNI (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
> Leher Angsa
Pria yang hampir menjadi alumni Fisipol UGM ini selalu menyelipkan pesan moral dan sindiran dalam setiap tulisannya, entah sosial, politik, pemerintah, agama, yaahh pokoknya senggol sini senggol sana laahh. Kalo ditanya masalah prestasi juga gak kalah gregetnya, berbagai macam penghargaan pernah disabet oleh beliau, mulai dari penghargaan di Festival Film Bandung, Festival Film Indonesia, Piala Citra dan lain sebagainya.
 |
| Penghargaan Piala Citra untuk film ALNI |
Selain aktif sebagai penulis, pria kelahiran Lombok tahun 1960 ini juga aktif di beberapa media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan medsos lainnya. Coba bro sis cek FB beliau, waaw greget, kritik namun menggelitik, pokoknya keren dehh. Bisa cek Facebooknya Musfar Yasin dan Twitternya Musfar Yasin.
"Senang menulis skenario karena prosesnya yang bisa dilakukan dengan duduk di depan mesin tik atau komputer, boleh dengan penampilan apa adanya, hanya memakai sarung, kadang lupa mandi, tidak harus pergi dan mengejar bis setiap pagi." (dikutip dari library.walisongo.ac.id)
Yaapp itu dia sedikit komentar beliau, kalo bisa dibilang beliau itu sosok yang sederhana, jika bro sis lihat saat wawancara, atau saat menerima penghargaan pun beliau selalu tampil sederhana, gak ada polesan yang berlebihan. Ana pribadi sangat mengagumi beliau, bukan hanya karena beliau dari Lombok, tapi ana sangat kagum dengan karya-karya beliau. Gak ada karya beliau yang tidak "wah", selalu ada khas, selalu ada nilai, selalu ada moral yang disampaikan. Berbeda dengan film abal-abal yang menjamur di Indonesia, pokoknya tiap nonton kita pastinya akan mendapat moral value lah dari karya-karya beliau.
Itu dia sedikit info tentang Musfar Yasin, Penulis skenario greget asal Lombok...
"Senang menulis skenario karena prosesnya yang bisa dilakukan dengan duduk di depan mesin tik atau komputer, boleh dengan penampilan apa adanya, hanya memakai sarung, kadang lupa mandi, tidak harus pergi dan mengejar bis setiap pagi." (dikutip dari library.walisongo.ac.id)
Yaapp itu dia sedikit komentar beliau, kalo bisa dibilang beliau itu sosok yang sederhana, jika bro sis lihat saat wawancara, atau saat menerima penghargaan pun beliau selalu tampil sederhana, gak ada polesan yang berlebihan. Ana pribadi sangat mengagumi beliau, bukan hanya karena beliau dari Lombok, tapi ana sangat kagum dengan karya-karya beliau. Gak ada karya beliau yang tidak "wah", selalu ada khas, selalu ada nilai, selalu ada moral yang disampaikan. Berbeda dengan film abal-abal yang menjamur di Indonesia, pokoknya tiap nonton kita pastinya akan mendapat moral value lah dari karya-karya beliau.
Itu dia sedikit info tentang Musfar Yasin, Penulis skenario greget asal Lombok...
Coretan diatas mengandung 99% fakta dan 1% bumbu kripik pedass
coba Didik nyobain nulis skenario tentang kuda cerngah zeehahahah
BalasHapus